Awas!!!
Kopor Dibobol Maling!
Modus pencurian berikut cukup mengagetkan. Oknum petugas Bandara Soekarno-Hatta bekerja sama dengan bagian bongkar muat bagasi pesawat. Mereka menggerayangi kopor-kopor ber-ritsleting. Hanya menggunakan sebuah pulpen, maling pun beraksi. Pulpen ditusukkan ke ritsleting, lalu kopor terbuka. Barang-barang berharga (uang, emas, kamera, surat-surat berharga, baju mahal, dll) pun dikuras. Setelah itu, maling menutup kembali kopor dengan menarik pengancing ritsleting. Rapi, tidak ada bekas pembongkaran, biarpun pakai gembok.
Kapolsek khusus Bandara, AKP Sri Suari mengatakan, enam oknum telah berhasil diciduk. Penangkapan dilakukan melalui pengintaian selama tiga bulan. Mulanya, petugas mencurigai oknum yang tiba-tiba mengenakan aksesori mahal. Bahkan ada porter yang tiba-tiba bisa membeli tanah seharga Rp 20 juta. Biografi karyawan terus dipelajari. Akhirnya kepergok juga bila mereka melakukan kejahatan. Sri Suari menghimbau, agar calon penumpang waspada. "Jangan begitu saja menyimpan barang berharga di kopor yang akan disimpan di bagasi pesawat." (ron)
Aman Bawa Barang Berharga di Pesawat
Masukkan barang-barang yang Anda nilai penting ke
dalam tas kecil. Bawa tas tersebut ke dalam pesawat. Bila memungkinkan, selendangkan tali tas ke tubuh Anda. Hati-hati terhadap orang yang duduk di sebelah Anda.
Jangan menaruh barang-barang berharga (uang,
surat-surat berharga, perhiasan, dll) di dalam kopor
yang akan ditempatkan di bagasi pesawat. Kopor
ber-ritsleting lebih-lebih menarik perhatian pencuri.
Hanya dengan sebuah pulpen, kopor bisa dibuka/tutup
dengan gampang tanpa jejak.
Gunakan kopor yang lebih sulit dibuka oleh orang lain.
Hindari penggunaan kopor yang menggunakan ritsleting. Kopor dengan penggunaan nomor pengunci lebih baik bagi Anda.
Cek sesegera mungkin barang di kopor Anda begitu
sampai di tujuan. Laporkan saat itu juga begitu Anda
kehilangan barang.
Catat nomor penerbangan dan nama-nama petugas terkait dalam penerbangan Anda. Hal ini bisa menguatkan pengaduan Anda. (ron)
Kopor Dibobol Maling!
Modus pencurian berikut cukup mengagetkan. Oknum petugas Bandara Soekarno-Hatta bekerja sama dengan bagian bongkar muat bagasi pesawat. Mereka menggerayangi kopor-kopor ber-ritsleting. Hanya menggunakan sebuah pulpen, maling pun beraksi. Pulpen ditusukkan ke ritsleting, lalu kopor terbuka. Barang-barang berharga (uang, emas, kamera, surat-surat berharga, baju mahal, dll) pun dikuras. Setelah itu, maling menutup kembali kopor dengan menarik pengancing ritsleting. Rapi, tidak ada bekas pembongkaran, biarpun pakai gembok.
Kapolsek khusus Bandara, AKP Sri Suari mengatakan, enam oknum telah berhasil diciduk. Penangkapan dilakukan melalui pengintaian selama tiga bulan. Mulanya, petugas mencurigai oknum yang tiba-tiba mengenakan aksesori mahal. Bahkan ada porter yang tiba-tiba bisa membeli tanah seharga Rp 20 juta. Biografi karyawan terus dipelajari. Akhirnya kepergok juga bila mereka melakukan kejahatan. Sri Suari menghimbau, agar calon penumpang waspada. "Jangan begitu saja menyimpan barang berharga di kopor yang akan disimpan di bagasi pesawat." (ron)
Aman Bawa Barang Berharga di Pesawat
Masukkan barang-barang yang Anda nilai penting ke
dalam tas kecil. Bawa tas tersebut ke dalam pesawat. Bila memungkinkan, selendangkan tali tas ke tubuh Anda. Hati-hati terhadap orang yang duduk di sebelah Anda.
Jangan menaruh barang-barang berharga (uang,
surat-surat berharga, perhiasan, dll) di dalam kopor
yang akan ditempatkan di bagasi pesawat. Kopor
ber-ritsleting lebih-lebih menarik perhatian pencuri.
Hanya dengan sebuah pulpen, kopor bisa dibuka/tutup
dengan gampang tanpa jejak.
Gunakan kopor yang lebih sulit dibuka oleh orang lain.
Hindari penggunaan kopor yang menggunakan ritsleting. Kopor dengan penggunaan nomor pengunci lebih baik bagi Anda.
Cek sesegera mungkin barang di kopor Anda begitu
sampai di tujuan. Laporkan saat itu juga begitu Anda
kehilangan barang.
Catat nomor penerbangan dan nama-nama petugas terkait dalam penerbangan Anda. Hal ini bisa menguatkan pengaduan Anda. (ron)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar